Sudah lama tak menulis diblog ini, saat ini sy mau menulis cerita masa lalu yang menyakitkan menurut saya. Bisa dibilang sih pengalaman. (KAMU Part 1)



K
amu seseorang yang dulu sangat buat aku tertarik untuk mengenalmu.
amu seseorang yang selalu aku ceritakan keteman-temanku sampai mereka bosan.
amu seseorang yang mampu membuatku jatuh cinta lagi. Dan
amu juga sekarang yang membuatku benar-benar merasakan apa itu SAKIT HATI.
Bagaimana mungkin aku salah jatuh cinta sama seseorang yang sekarang benar-benar buatku merasakan sakit hati lagi. Bagaimana mungkin saat ini aku benar-benar terluka lagi. Bagaimana mungkin saat ini aku benar-benar sangat  benci Kamu.

Awal pertama kali kita berjumpa, kamu ingat dimana itu? di tempat wirausaha mamaku. Saat itu siapa lebih dahulu kamu kenal? Iya, itu mamaku. Mamaku yang paling aku sayang. Pernah kamu bilang begini, awalnya kamu tidak tahu mamaku punya anak perempuan namun setelah melihat aku kamu bilang kalo aku itu menarik. Kamu bilang kalo aku itu anak yang mandiri, rajin membantu orangtua, dan semua hal positif yang kamu lihat dari aku , kamu ceritakan.
Kembali keawal pertemuan itu, kamu semakin sering berkunjung ke tempat wirausaha mamaku. Saat itu aku masih duduk di bangku kuliah. Tepatnya libur semester, aku sering jaga menggantikan mamaku. Saat itu, aku mulai berfikir kalau kamu juga pria yang menarik. Aku mulai merasakan kita akan semakin dekat kedepannya, saat kita bertukaran nomor handphone.
Pendekatan dimulai, aku dan kamu mulai saling berhubungan lewat handphone. Sampai tiba suatu saat , tepat di hari Minggu siang kamu mengajakku untuk ibadah sore bersama. Saat itu kamu tahu apa yang aku rasakan? Iya, aku merasa sesuatu yang kupikirkan akhir-akhir ini akan menjadi nyata.
Saat pertama kali kamu mengajakku ibdah bersama, aku bilang ke mamaku kalau kita akan pergi bersama. Dan saat itu kamu tau, kalau mamaku menginginkan kamu menjemputku ke rumah. Tapi aku bilang, dia masih malu untuk bilang ke kamu ma.
Kamu tau tidak, kalau kamu laki-laki pertama yang mengajakku ibadah bersama. Kamu tau kan kalau sesuatu yang pertama kali itu spesial. Sehabis ibadah, kamu mengajakku kepusat orang Palembang berkumpul di tepi Sungai Musi. Benteng Kuto Besak, begitu orang-orang Palembang menyebutnya. Di pinggiran sungai musi, kita saling berbagi pengalaman  tentang keluarga, kehidupan dan tentang masa lalu kisah percintaan. Hingga akhirnya, obrolan kita diakhiri oleh waktu. Saat tiba di kamarku, senyum semeringah itu muncul. Saya rasa seperti orang gila baru, efek hati terlalu senang.
Selang beberapa hari, aku mendapatkan telepon dari kamu. Kamu mengatakan kalau kamu sudah berada si pulau yang berbeda denganku. Saat itu yang saya rasakan adalah hampa. Pertanyaan demi pertanyaan ke kamu aku lontarkan. Dan saat kamu bilang kamu akan pulang lagi nanti kesini, disitu aku merasa tenang.
Hubungan jauh kita diisi dengan obrolan via telepon, dan itu berlangsung cukup sering. Hingga pada akhirnya, aku memberanikan diri memulai menanyakan perasaanmu padaku. Dan saat kamu bilang, kalau kamu hanya menganggapku kadang seperti adik, saudara, dan kadang juga teman curhat disitu aku merasa down. Dan kamu bilang nanti kita bicarakan masalah ini kalau kamu sudah pulang kesini. Obrolan kita terhenti dan terlalu banyak jeda untuk diam. Aku terkesan malas menjawab seluruh pertanyaanmu saat itu. Hingga pada akhirnya kamu yang mengakhiri obrolan kita malam itu.
Sejak kejadian malam itu, aku sudah malas berhubungan denganmu. Baik itu telepon atau sms tak satupun kuhiraukan. Banyak pendapat-pendapat dari beberapa teman dan sahabatku mengatakan kalau kamu mungkin sudah ada yang punya. Ada juga yang bilang buat apa ditunggu , takutnya nanti orang yang ditunggu itu sudah punya orang lain. Atau mungkin orang yang kamu tunggu itu nanti menikah, dan kamu nanti patah hati karenanya.
Semakin banyak orang yang kontra ke kamu, semakin hati ini tergoyahkan karenamu. Mulai dari situ aku meyakinkan untuk membuang jauh-jauh perasaanku kekamu dan mulai fokus untuk tugas akhirku. Semakin lama aku semakin melupakanmu karena kesibukanku akan skripsiku. Tak ada lagi feel untuk mempedulikan setiap sms dan teleponmu.  
Sampai tiba dimana kamu sms aku dan bilang “ sombong benar kamu dek”. Aku cerita ke mama tentang masalah ini , disitu saya luluh. Saat mamaku bilang, jangan terlalu menjauh karena perilaku seperti itu tidak baik. Saya luluh dan mulai mengangkat telepon dari kamu. Hanya saja semua tak seperti biasanya. Saat itu mungkin bisa dibilang aku belajar dari rasa kekecewaan dan belajar mendewasakan diri. Entah kenapa, perasaan lama muncul lagi sampai kamu bilang mau pulang ke Palembang.
Suatu malam, tiba-tiba kudengar suara yang pernah aku dengar mengobrol dengan mamaku dan ternyata itu kamu. Kamu membuat kejutan yang benar-benar membuat jantungku berdebar-debar. Kita berdua seperti baru saling mengenal, sedikit terlihat grogi ataupun salting. Aku senang karena kamu datang, aku senang karena kamu baru saja tiba di Palembang langsung menemuiku, dan aku sangat senang  karena setidaknya kamu menunjukkan kalau kamu itu benar-benar tau tentang apa yang kurindukan.
Aku sangat ingat bulan kamu datang ke Palembang, ya November. Namun setelah kedatangan kamu, semua sama sekali tidak berubah. Setiap hari bagaikan hampa, karena ada atau tidaknya kamu di Palembang pergerakan kita berdua tidak berubah sama sekali.  Kita bertemupun bisa dibilang jarang, mungkin hanya saat kamu singgah ke tempat wirausaha mamaku.
Sekarang ini kamu sering sekali mengingkari janji yang kamu buat sendiri. Seperti halnya kamu mengajakku ibadah sore bersama, kamu tau saat itu aku marah karena kamu bilangnya saat aku sudah menolak gereja bareng temanku. Kamu tau janji itu sudah dibuat satu hari sebelumnya dan sudah direncanakan tapi kamu langgar tepat disaat waktu mau berangkat. Kamu tau, saat itu aku pergi sendiri dan kamu tidak peduli. Tapi aku sabar karena datang ke tempat ibadah harus tenang.
Saat kamu buat janji mengajakku gereja bersama, saya menolak karena aku takut kamu melanggarnya lagi. Kamu bilang, kita ketemu digereja saja karena ada yang ingin kamu bilang ke aku. Sepulangnya dari gereja, aku menunggu bbm dari kamu tapi nihil. Aku pulang saja dan mengantar temanku pulang kerumahnya. Setiba di rumah temanku, hujan turun dan aku mendapatkan bbm dari kamu. kamu bertanya aku dimana, dan kamu bilang kalau kamu mau ngomong sesuatu. Aku jawab kerumah saja dan kamu mengiyakan.
Setibanya di rumah, aku menunggu kamu datang. Dan ternyata kamu datang bersamaan dengan mama papaku pulang kerumah (Upppsss ............ kena sekakmat!!! ). Hanya bisa tersenyum saat kamu datang membawa temanmu. Waktu menunjukkan pukul 10malam (oh..No... itu pertama kalinya ada tamuku datang saat malam tepatnya itu dua orang pria).
Aku segera membuatkan mereka kopi hitam dan meletakkannya di meja,  obrolanpun kita mulai. Di ruang tamu hanya ada kita bertiga diiringi suara hujan yang masih cukup deras. Entah apa yang kita bicarakan, sepertinya tidak sesuai dengan maksud awal yang akan kamu bahas. Hingga akhirnya, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan kamu berpamitan untuk pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

^^Laporan prakTikum sPektrometri******

literatur praktikum biokimia

Sekilas info ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜