Seperti Potongan Film...............

Hampir 1 Tahun tidak menulis.
Kali ini dengan kisah yang berbeda dengan orang yang berbeda.


************************************************************************************************************


Hai namanya R
Bermula dari kenalan disalah satu Sosial Media, sampai pada disatu titik Aku merasakan hal yang berbeda saat beberapa kali bertemu dengannya. Dia yang sering aktif berbicara dibandingkan aku. Dia kerja ditempat yang jaraknya kurang lebih 2 jam dari kota tempat tinggalku. Sebenarnya diawal2 kenal komunikasi kami cukup kurang, untuk chat saja (mungkin) bisa dihitung berapa kali dalam sebulan. Hanya saja setiap dia pulang untuk menikmati weekend dan hari libur lainnya, dia selalu mengajakku untuk bertemu  walau hanya sekedar nonton atau makan bareng. 

Namun semakin kesini aku semakin bingung dengan sikap dan tujuannya kepadaku. Sering aku berfikir, aku hanya teman saat dia butuhkan kalo sedang tidak bekerja atau teman dikala kesepian (Maklum tempat tinggalnya bukan dikota tempatku tinggal, Rumah orangtuanya masih 2 jam lg dari tempat tinggalku).

Mungkin salahku yang terlalu cepat menaruh harapan kepadanya. Beberapa kali pembahasan kami kearah sana. Iya, kearah' 'Love'' . Cuma dia selalu bilang kalau hatinya masih trauma untuk mencoba itu, dia selalu bilang untuk jalani dulu kondisi yang seperti itu. 

Cukup lama kami menjalani kondisi seperti itu, kurang lebih 1 tahunan . Selama itu ,kadang muncul dan  terkadang lost contact. Aku juga menjalani pendekatan ke beberapa laki-laki. Membuka hati, dan tidak terlalu fokus ke R. Kadang hati terlalu capek menjalani pendekatan tanpa kejelasan seperti itu. Kadang juga udah nyerah Buka Hati, tapi teman2 terdekat selalu bilang samaku seperti ini ''Buka hatimu, Berikan hatimu, Jangan Terlalu Cuek and bla bla bla bla bla....'' ..

Kadang juga sampai mau nangis kalau lihat beberapa teman terdekat yang punya pasangan Baik banget. Karena Ingin seperti mereka, menjalani hubungan yang awet sampai pada Pernikahan..
Iya, Pernikahan itu hal yang paling aku idam-idamkan. Bak Princess sehari dengan gaun putih, dan Pakai Sortali (Ikat kepala warna merah kalau diPesta adat orang Batak) . Kepala penuh khayal, penuh andai2 yang mungkin masih lama untuk sampai pada titik itu. 


.............Kembali Pada Cerita..............


Seperti ada suprise tak terduga dari Tuhan...
R mendadak menghubungiku dengan sebuah pesan bertuliskan ''Telponan yukk'' . ..
Setelah beberapa waktu tidak berhubungan, dia memberiku pesan singkat seperti itu. Jujur selama kami kenal , belum pernah sekalipun kami berdua berbicara lewat telepon. Dan seperti ada keanehan yang aku rasa karena kejutan itu. Ya, kami berdua berbicara via telepon. Membicarakan hal-hal yang lalu-lalu, menanyakan pertanyaan yang dia berikan untukku beberapa waktu lalu. Hingga pada akhirnya, dia dan aku mencurahkan isi hati masing-masing. Pembahasan kami ditelepon sudah sampai kearah serius, yakni pernikahan. 
Bulan  Oktober, iya bulan kelahiranku. Aku menganggap dia sebagai hadiah dari Tuhan. 
Cukup singkat, aku diajaknya bertemu Mama dan saudaranya. Bahkan dikenalkan kebeberapa teman terdekatnya. Begitu juga akupun seperti itu, mengenalkannya keorangtuaku dan semua orang terdekatku.
Semua perkenalan berjalan cukup baik. Karena dia memang orang yang baik.
Kami berdua menjalani hubungan seperti layaknya orang berpasangan pada umumnya.


Sampai pada suatu ketika.....................................................................................



Namanya A,
Teman satu kantor, mungkin bisa dibilang kami tidak terlalu dekat dikantor. Hanya saja dari awal aku jadi karyawan diperusahaan tempat kami bekerja, kami sering dipertemukan bahkan diberangkatkan sama2 untuk mengikuti training. Cuma ya namanya teman kan ya, jadi biasa saja.
Karena kami sama-sama orang batak, kami berdua sering sekali dijodohkan oleh teman2 kantor bahkan senior2 di kantor. Kadang aku hanya menganggap semuanya lelucon dan selalu  mengabaikannya karena kami punya hidup masing-masing. Hampir dua tahun kami bekerja diperusahaan yang sama dan semakin kenal, tapi yang aku tau kami hanya Teman.. 

Mungkin berawal dari A putus dengan kekasihnya, dan aku menjalani hubunganku dengan R. Teman2 kantor sering sebut nama R dikantor, dan A sering bilang ''kok hati aku sakit ya'' dan banyak lagi kalimat2 lain yang keluar dari mulut A. Ya, teman2 kantor sering jadi kompor...

Bulan Desember , A sering menghubungiku via chat WA (meski dia tahu aku sudah dimiliki yang lain) . Akhir desember , Kami VideoCall berdua. Disitu dia mencurahkan semua isi hatinya samaku. Karena pada saat itu aku sudah punya R, aku mencoba mengalihkan pandangannya terhadapku.

 Semakin kesini aku merasa dia semakin berusaha untuk merebut hatiku, dengan semua kata-katanya, dengan semua perhatian-perhatiannya dan tindakan2nya. Sampai pada disuatu titik dan karena dorongan dari teman2 kantor, aku mencoba jalan berdua dengannya. (disini aku merasa berdosa dengan R, karena aku sudah berbohong). Saat jalan berdua dengannya, sebenarnya aku nyaman. Tapi balik lagi, karena aku sudah punya orang lain. 

Aku berusaha menjelaskan ke A untuk mundur, menyerah dan jangan diteruskan, karena aku tidak mau menyakiti hati keduanya. 

Salahnya aku, kenapa kemarin harus jalan berdua dengan A. Semacam memberikan harapan kepadanya, lalu menolaknya dan membuatnya down. (Aku merasa aku orang yang jahat).

Tapi, A tidak mudah menyerah. Dia bilang, sudah terlanjur sakit dan aku tidak mau melewatkan orang yang benar-benar berpengaruh untukku. (Maksud dari pengaruh disini, karena ada beberapa masalah besar dan aku sebagai teman ceritanya). Kembali lagi, mungkin aku tidak seharusnya mendengar semua masalahnya, menjadi teman ceritanya, menjadi teman saat dia sedih dan sebagainya. Mungkin perasaannya tidak akan muncul samaku. Lagi-lagi aku salah disini..

A berjuang dan semangat merebut hatiku.
Dan sampai pada suatu titik, aku benar-benar nyaman dan hatiku benar2 sudah dikuasai olehnya. 




Singkat cerita.......
Semua bukan soal mana yang baik, mana yang terbaik atau mana yang paling baik. Tapi, keduanya memberikanku pelajaran berharga. Aku paling tidak suka memilih, tapi aku harus membuat keputusan. Mana yang lebih pasti , mana yang lebih membuatmu nyaman saat bersamanya, mana yang membuatmu merasa dispesialkan, mana yang menganggapmu benar2 berharga untuknya, mana yang benar2 serius untukmu, mana yang membuat dirimu jadi dirimu sebenarnya bukan jadi orang lain. 
A bilang, kamu orang yang beruntung diberikan kesempatan untuk memilih..
Cukup lama aku merenungi semuanya..Keduanya aku sayangi, dan keduanya berharga untukku. Tapi aku tidak boleh jadi orang yang egois. Karena semakin lama, akan semakin menyakitkan nantinya.


22 Maret 2019...
Setelah aku benar-benar siap dengan mempertimbangkan semua hal. Aku memberanikan dan meyakinkan hati untuk membuat keputusan. Aku menyakiti hati orang yang kusayangi. Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengannya. Iya, dengan R . Kami mengakhiri semuanya secara dewasa dan baik-baik. Aku merasa itu Malam yang tersedih karena harus menyakiti orang yang sudah sayang sama kita. Yang aku pikirkan orangtuanya baik, saudaranya baik, keluarganya bahkan teman2nya baik samaku. Tapi semuanya gak cukup dengan ''BAIK'' saja. Semua harus dipertimbangkan. Dan karena hatiku sudah lebih ke A , berkata dia tidak bisa mempertahankanku dan memaksaku untuk bersamanya. 

Selama pembicaraan itu, aku sudah diyakinkan seseorang untuk jangan menangis. Iya, aku tidak menangis saat berbicara padanya. Tapi setelah semuanya berakhir, dan sesaat sampai dikamar. Aku menangis sejadi2nya.. Karena sangat sakit, sakit sekali. 


.............................................................................................................................................................

Disisi lain, aku bersyukur sama Tuhan karena begitu banyak orang yang sayang samaku. Aku bersyukur karena orang yang merebut hatiku saat ini adalah orang yang luar biasa baik (Mr. A ). Beberapa waktu setelah kejadian malam itu, Mr. A selalu berusaha membuatku bahagia. Sampai aku tidak lagi meratapi kejadian malam itu.



Semua berakhir baik...
Aku mencoba menjalani hubungan dengan Mr. A . Aku berusaha meyakinkan hati kalau Mr. A memang orangnya. Berusaha memberikan hati ini untuknya. Belajar menjalani semuanya dengan Mr.A ...

Semoga ini benar-benar yang terakhir. 
Cuma itu Tuhan, :)















********** Terimakasih sudah membaca**********

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

^^Laporan prakTikum sPektrometri******

literatur praktikum biokimia

Sekilas info ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜